Bentuk Pertunjukan Barongan Kusumojoyo di Kabupaten Demak

Authors

  • Prasena Arisyanto Universitas PGRI Semarang
  • Riris Setyo Sundari Universitas PGRI Semarang
  • Mei Fita Asri Untari Universitas PGRI Semarang

DOI:

https://doi.org/10.37802/candrarupa.v2i1.300

Keywords:

Barongan Kusumojoyo, Bentuk Pertunjukan, Seni Tradisi

Abstract

Barongan Kusumojoyo merupakan salah satu kelompok barongan di Kabupaten Demak. Barongan Kusumojoyo masih aktif melakukan pementasan untuk keperluan hiburan, ritual, maupun pertunjukan. Pada setiap pertunjukan yang dilakukan mempunyai bentuk pertunjukan yang berbeda sesuai dengan tujuan acara. Beberapa perbedaan tampilan dengan kelompok barongan lain bisa dilihat dari pelaku, gerak, suara dan rupa. Menarik untuk diteliti bagaimana bentuk pertunjukan kelompok barongan Kusumojoyo pada acara hiburan, sehingga kelompok barongan Kusumojoyo bisa dianggap sebagai kelompok barongan terbaik oleh penonton. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan etnografis. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan konsep bentuk pertunjukan dengan empat langkah analisis. Penelitian difokuskan pada acara hiburan sebelum kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat akibat dari pandemi covid-19. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa pada acara hiburan ditampilkan sekitar 70 orang pemain yang dibagi menjadi beberapa kelompok penari dan menampilkan cerita beralur. Apresiator juga dapat meminta cerita tertentu untuk ditampilkan. Kelompok barongan Kusumojoyo juga selalu melakukan pembaruan baik dari gerak, musik tari, rias, busana, cerita, maupun properti sehingga terkesan selalu baru dan kreatif. Kebaruan tampilan yang dilakukan membuat kelompok barongan Kusumojoyo menjadi terkenal dan digemari oleh penonton.

References

M. I. Murni, E. S., Rohidi, T. R., & Syarif, “Topeng Seni Barongan di Kendayakan Tegal: Ekspresi Simbolik Budaya Masyarakat Pesisiran,” Chatarsis J. Art Educ., vol. 5, no. 2, pp. 150–159, 2016.

A. M. Irianto, “Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi,” Nusa J. Ilmu Bhs. dan Sastra, vol. 12, no. 1, pp. 90–100, 2017.

Karyono, “Model Pertunjukan Barongan Anak Sebagai Transmisi Budaya Daerah,” J. Greget, vol. 12, no. 2, pp. 171–185, 2013.

Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: Universitas Indonesia, 1999.

I. G. Sudiana, “Desakralisasi Tari Barong dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Bali,” Akad. J. Kebud., vol. 4, no. 1, pp. 41–55, 2006.

A. P. Dewi, “Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali: Seni Berdasarkan Karakter Pariwisata,” Panggung, vol. 26, no. 3, pp. 222–233, 2016.

T. R. Rohidi, Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara, 2011.

A. Cahyono, “Seni Pertunjukan Arak-arakan dalam Upacara Tradisional Dugdheran di Kota Semarang,” Harmon. J. Pengetah. dan Pemikir. Seni, vol. 7, no. 3, pp. 67–77, 2006.

H. Kusmayati, Arak-arakan Seni Pertunjukan dalam Upacara Tradisional di Madura. Yogyakarta: Tarawang Press, 2000.

U. Guntaris, E., Cahyono, A., & Utomo, “No TitlThe Change of Forms and The Value of Dance Performance of Barongan Risang Guntur Seto,” Chatarsis J. Art Educ., vol. 8, no. 1, pp. 1–10, 2019.

U. T. Utina, “Struktur Pertunjukan Barongan Pada Ritual Sedekah Bumi di Desa Ledok Kabupaten Blora,” J. Pelataran Seni, vol. 5, no. 1, pp. 29–45, 2020.

Soedarsono, Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: UGM Press, 2002.

M. Jazuli, Pendidikan Seni Budaya Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: Unnes Press, 2007.

R. Hidajat, Tari Pendidikan: Pengajaran Seni Tari untuk Pendidikan. Yogyakarta: Media Kreativa, 2019.

Downloads