Padu Padan Wastra Indonesia Pada Kreativitas Gen Z
DOI:
https://doi.org/10.37802/candrarupa.v2i1.324Keywords:
Generasi Z, Indonesia, Kreativitas, WastraAbstract
Indonesia memiliki beragam kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu warisan leluhur yakni Wastra Indonesia. Berbagai jenis Wastra Indonesia dihasilkan dengan teknik dan corak yang unik menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini juga menginspirasi masyarakat urban khususnya Gen Z dalam berkreasi memadupadankan Wastra Indonesia dengan style kekinian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena terkait kreativitas Gen Z dalam berkreasi dengan Wastra Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur dan analisis data melalui dokumentasi foto. Hasil kreativitas Gen Z dalam mengangkat berbagai jenis Wastra Indonesia ditampilkan sangat menarik. Wastra Indonesia yang identik dengan kesan tradisional dan kuno mampu dipadupadankan dengan style modern yang lebih dinamis. Gen Z yang lahir di era teknologi internet mampu menjadi inspirasi bagi pengembangan trend Wastra Indonesia ke depan. Walaupun trend mode internasional marak, namun kehadiran kreasi padu padan Wastra Indonesia oleh Gen Z tetap menunjukkan identitas bangsa.
References
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (36th ed.). PT Remaja Rosdakarya.
Yudoseputro, W. (2008). Jejak-jejak Tradisi Bahasa Rupa Indonesia Lama. Yayasan Seni Visual Indonesia - IKJ.
Ardhiati, Y. (2015). Urban Fesyen Dalam Anggitan Wastra Nusantara. 9–11.
Firamadhina, F. I. R., & Krisnani, H. (2021). Perilaku Generasi Z Terhadap Penggunaan Media Sosial TIKTOK: TikTok Sebagai Media Edukasi dan Aktivisme. Share : Social Work Journal, 10(2), 199. https://doi.org/10.24198/share.v10i2.31443
Hastini, L. Y., Fahmi, R., & Lukito, H. (2020). Apakah Pembelajaran Menggunakan Teknologi dapat Meningkatkan Literasi Manusia pada Generasi Z di Indonesia? Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA), 10(1), 12–28. https://doi.org/10.34010/jamika.v10i1.2678
Iskandar, dan E. K. (2017). Batik Sebagai Identitas Kultural Bangsa Indonesia Di Era Globalisasi. Gema, 30(52), 2456–2472.
Lestari, B. B. (2018). Hubungan Internasional Kuno Indonesia (Konsep Perdagangan Sistem Barter di Selat Malaka dan Pemberian Nama Nusantara – Indonesia). Majalah Ekonomi, 14(1), 50–63.
Prihatini, T., & Sari, Y. R. A. (2022). Pembuatan Kain Jumputan Dari Kain Primisima Dengan Zat Warna Indigosol Dan Zat Warna Indigofera. Jurnal Socia Akademika, 8(1), 66–73. https://aks-akk.e-journal.id/jsa/article/view/180
Purwanti, R., & Siregar, S. M. (2016). Sejarah songket berdasarkan data arkeologi. Siddhayatra, 21(2), 97–106.
Rahmadani, E. A. dan, & Wuryani, F. S. (2021).Navadurga Sebagai Sumber Ide Penciptaan Motif Batik Sinjang Dipadukan Dengan Kebaya. Kriya, 18(2), 79–93.
Sofyani, W. O. W. (2017). Tenun Buton dalam Multikultural Wastra Nusantara. Seri Studi Kebudayaan I, 109–119.
Trixie, A. A. (2020). Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Folio, 1(1), 1–9. https://journal.uc.ac.id/index.php/FOLIO/article/view/1380
Wardhana, M. (2016). Menumbuhkan Minat pada Kain Nusantara Melalui Pelatihan Pembuatan Kain Ikat Celup (Jumputan) pada Warga Masyarakat. Jurnal Desain Interior, 1(2), 95. https://doi.org/10.12962/j12345678.v1i2.1908
Yusuf, K., & & Jaelani, A. Q. (2022). GERAKAN RASA WASTRA INDONESIA. Jurnal Konvergensi, 3(2), 333–347. https://doi.org/https://doi.org/10.51353/kvg.v3i2
[Aridhini, L. (2021). Wastra Nusantara sebagai Wujud Diplomasi Budaya di Pasar Malam Belanda. 11–15. https://pmb.brin.go.id/wp-content/uploads/2021/12/eMagz-Masyarakat-Budaya-Edisi-Khusus-Budaya-Pop-2021-1