Produksi Film Dokumenter Budaya Seni Beladiri Pencak Silat PSHT
Keywords:
Film Dokumenter, Pencak Silat, PSHT, Seni PertunjukanAbstract
Seni tradisi pencak silat adalah warisan seni budaya asli Indonesia yang sangat kaya akan nilai-nilai sejarah, kebudayaan, dan filosofi serta mengangkat budaya beladiri Pencak Silat sebagai manifestasi kebudayaan melalui seni pertunjukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis dokumentasi visual berbentuk film dokumenter Pencak Silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), salah satu aliran beladiri yang memiliki sejarah panjang dan nilai-nilai kebudayaan yang kaya. Pencak Silat PSHT merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang telah berkembang dan dilestarikan oleh komunitas PSHT di berbagai belahan dunia. Film dokumenter dipilih sebagai objek penelitian karena memiliki potensi untuk menyampaikan informasi yang mendalam tentang praktik dan nilai-nilai beladiri Pencak Silat PSHT kepada penonton. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keunikan dan keistimewaan Pencak Silat PSHT sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat PSHT serta mempromosikan keberagaman budaya Indonesia kepada masyarakat luas. Metode penelitian analisis digunakan sebagai dasar penelitian berbasis visual dan analisis konten terhadap dokumentasi video dan foto yang menggambarkan praktik Pencak Silat PSHT. Data yang dianalisis meliputi teknik beladiri yang ditampilkan, sejarah perkembangan Pencak Silat PSHT, nilai-nilai yang terkandung dalam beladiri tersebut, serta cara penyajian cerita dalam film dokumenter. Hasil analisis menunjukkan bahwa dokumentasi visual Pencak Silat PSHT mampu menggambarkan keindahan gerakan, kekuatan batin, dan kearifan lokal yang melekat dalam aliran beladiri ini. Selain itu, dokumentasi visual juga memperlihatkan semangat persaudaraan, disiplin, dan nilai-nilai moral yang diterapkan oleh praktisi Pencak Silat PSHT. Selain itu, film dokumenter juga mampu memperluas pemahaman penonton tentang sejarah dan makna filosofis beladiri Pencak Silat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memperkaya literatur tentang analisis film dokumenter serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya beladiri Indonesia, khususnya Pencak Silat.
References
A. S. Ayu, “Tradisi adalah Kebiasaan yang Diturunkan, Kenali Bentuknya,” liputan 6.com, 2021.
R. Haqqu and D. Azzahra, “Makna Solidaritas pada Film Miss Congeniality,” CandraRupa : Journal of Art, Design, and Media, vol. 3, no. 1, pp. 29–34, Mar. 2024, doi: 10.37802/candrarupa.v3i1.620.
Abdul Rohman Alasyari, Muhammad Ajid, Oka Nur Irpan, Syahrudin Alkhowas, and Sofrotun, “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasaan Kerja Pegawai,” Jurnal Syntax Admiration, vol. 4, no. 1, 2023, doi: 10.46799/jsa.v4i1.527.
N. D. Budi Setyaningrum, “Budaya Lokal Di Era Global,” Ekspresi Seni, vol. 20, no. 2, 2018, doi: 10.26887/ekse.v20i2.392.
S. Sumarto, “Budaya, Pemahaman dan Penerapannya,” Jurnal Literasiologi, vol. 1, no. 2, 2019, doi: 10.47783/literasiologi.v1i2.49.
D. B. Wahyudi and A. Mahendra, “Tinjauan Kepribadian Atlet Pencak Silat Perguruan Himssi Komisariat Iwari Kota Palembang,” Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan, vol. 9, no. 2, 2020, doi: 10.36706/altius.v9i2.12089.
S. Sutoyo, “Analisis Faktor Keberhasilan Penyebaran Ajaran Tasawuf Di Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Menggunakan Pendekatan Analytic Hierarcy Process (AHP),” Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), vol. 1, no. 2, 2020, doi: 10.31102/jatim.v1i2.971.
Y. T. Laksono, “Communication and ritual on jaranan pogogan: The semiotics of performing arts,” Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies), vol. 5, no. 2, 2021, doi: 10.25139/jsk.v5i2.3061.
N. Novianti, D. T. Musa, and D. R. Darmawan, “Analisis Wacana Kritis Sara Mills Tentang Stereotipe Terhadap Perempuan Dengan Profesi Ibu Rumah Tangga Dalam Film Rumput Tetangga,” Rekam, vol. 18, no. 1, 2022, doi: 10.24821/rekam.v18i1.6893.
M. Pertiwi, I. Ri’aeni, and A. Yusron, “Analisis Resepsi Interpretasi Penonton terhadap Konflik Keluarga dalam Film ‘Dua Garis Biru,’” Jurnal Audiens, vol. 1, no. 1, 2020, doi: 10.18196/ja.1101.
S. Sofiyah, W. P. Hadi, N. Qomaria, A. Fikriyah, and A. Rakhmawan, “Pengembangan Film Dokumenter Berbasis Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Pencemaran Lingkungan,” Natural Science Education Research, vol. 6, no. 1, 2023, doi: 10.21107/nser.v6i1.18979.
R. RIKARNO, “Film Dokumenter Sebagai Sumber Belajar Siswa,” Ekspresi Seni, vol. 17, no. 1, 2015, doi: 10.26887/ekse.v17i1.71.
Studio Antelope, “5 Tahap Produksi Film Yang Harus Kamu Lalui,” Studio Antelope, 2021.
E. Murdiyanto, Metode Penelitian Kualitatif (Sistematika Penelitian Kualitatif). 2020.
M. Ahmadi, S. D. Ardianti, and I. A. Pratiwi, “Nilai Pendidikan Karakter Dalam Cerita Rakyat Sendang Widodari Kabupaten Kudus,” Progres Pendidikan, vol. 2, no. 1, 2021, doi: 10.29303/prospek.v2i1.55.
N. Aini, “Bahasa Indonesia Sebagai Alat Media Komunikasi Sehari-Hari,” Universitas Mitra Indonesia, 2019.
D. C. Nurani, A. S. B. Rahardjo, and F. S. Adikara, “Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Siswa Melalui Voice Note Sebagai Media Diskusi,” Jurnal Kiprah Pendidikan, vol. 1, no. 1, 2022, doi: 10.33578/kpd.v1i1.9.
Engel, “Pengertian Faktor,” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 2014.
B. I. W. Aziz and Abd. A. Ahmad, “PKM pelatihan pembuatan video hasil-hasil pengabdian bagi dosen pengabdi dan staf LP2M UNM,” Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2021, 2021.
N. M. Khoiril and A. Rizanul, “Pemahaman Pelatih Mengenai Penanganan Cedera Olahraga Pada Atlet Cabang Olahraga Pencak Silat Yang Tergabung Dalam Ipsi Kab. Madiun,” Jurnal Prestasi Olahraga, vol. 4, no. 5, 2021.
Downloads
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 CandraRupa : Journal of Art, Design, and Media
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.