Alat Pemindai Kode Barang Uji Laboratorium menggunakan node RFID RC-522

Authors

  • Hari Harianto Universitas Dinamika
  • Muhammad Rofiq Zulfikar Universitas Dinamika
  • Musayyanah Musayyanah Universitas Dinamika

DOI:

https://doi.org/10.37802/joti.v3i1.202

Keywords:

Radio Frequency Identification, user indentity, Scanner, barcode, Pemindai Barang

Abstract

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek. Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan sumber daya manusia itu sendiri. Sekarang banyak alat pemindai barang yang digunakan oleh perusahanan untuk memberi kode pada barang konsumennya, di Balai Riset Standardisasi Surabaya masih menggunakan cara manual untuk memberi kode pada barang konsumen. Dengan cara tersebut resiko hilangnya barang sangat besar dikarenakan jika kode pada barang hilang maka akan sulit mengetahui barang tersebut untuk dilakukan uji karena kode pada barang digunakan sebaga nomor uji barang tersebut. Ada dua metode pemindai barang yang ada saat ini menggunakan barcode dan RFID (Radio Frequency Identification). RFID memiliki keunggulan lebih dari barcode, diantaranya adalah akses jarak akses RFID lebih jauh dibandingkan barcode. Selain itu pembacaan RFID lebih cepat dari barcode. Barcode reader memerlukan waktu sekitar satu detik untuk menafsirkan dua tag, sedangkan RFID reader dapat menafsirkan sekitar 40 tag dalam dalam waktu yang sama. Cara kerja alat ini adalah dengan membaca UID (User Identity) yang ada pada tag RFID, yang sebelumnya dimasukan oleh bagian administrasi mengggunakan scanner loket, pada penginputan kode barang juga dilakunan penginputan data konsumen yang nantinya juga akan dimasukan ke database loket. Selanjutnya barang yang sudah diberi kode oleh bagian administrasi akan dibawa ke laboratorium. Pengiriman data pengiriman UID (user indetity) tag RFID ke aplikasi server melalui jaringan wireless pada scanner loket berhasil dan semua data dapat dikirim secara maksimal, dan pengiriman UID(user indetity) dan kode barang ke database melalui jaringan wireless pada scanner laboratorium berhasil data terkirim semua tanpa ada data yang hilang.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Doni Saputra, D. C. (2010). Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 3. Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency dentification (RFID), 1-11.

Nasution, S. (2010). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi ISSN: 1907-5022. Sistem Manajemen Administrasi Dan Presensi Online UNTUK PERKULIAHAN Dan Praktikum Menggunakan Oracle Dan Barcode Scanner, 123-127.

Priyambodo. (2005). Jaringan Wifi, Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Rahastri. (2015). Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Sekolah. e-Proceeding of Applied Science : Volume 1 (ISSN : 2442-5826), 2660.

Setiawan, S. (2008). Mudah dan Menyenangkan Belajar Mikrokontroler. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Solihin, M. (2014). Aplikasi RFID dan Reed Switch Pada Pengaman Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler. Palembang: Politeknik Negri Sriwijaya.

Syahwil, M. (2013). Panduan Mudah Simulasi & Praktek Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta: Andi.

Taufiq. (2015, 3 2). Port Input/Output Mikrokontroler - Robotics University. Retrieved from Port Input/Output Mikrokontroler: http://www.robotics-university.com/2015/05/port- inputoutput-mikrokontroler-avr-atmega32.html

Zuliarso, H. F. (2012). Rancang Bangun Sistem Perpustakaan untuk Jurnal Elektronik. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 17, 124-132

Fatimah. (2019, Mei Senin). kondisi alat pemindai barang di Balai Riset dan Standardisasi Surabaya. (Rofiq, Interviewer) Surabaya: Balai Riset dan Standardisasi Surabaya.

Downloads