Pengembangan Bisnis UMKM Penerima Kartu Usaha Perempuan Mandiri Desa Buncitan Kabupaten Sidoarjo
DOI:
https://doi.org/10.37802/society.v5i1.757Keywords:
Desa Buncitan, Kartu Usaha Perempuan Mandiri, Pendampingan, Pengembangan Bisnis, UMKMAbstract
Desa Buncitan merupakan desa binaan Universitas Dinamika yang memiliki cita-cita menjadi Buncitan Smart Village yang maju secara teknologi, ekonomi dan industri. Untuk mewujudkan Desa Buncitan maju dalam bidang ekonomi, maka diselenggarakan program pemberdayaan perempuan melalui kelompok usaha perempuan mandiri dalam skala UMKM yang memperoleh Kartu Usaha Perempuan Mandiri. Permasalahan UMKM adalah rendahnya omzet penjualan karena belum menerapkan strategi digital marketing. Tujuan dari pendampingan pengembangan bisnis ini adalah untuk membantu UMKM menerapkan strategi pemasaran digital agar dapat meningkatkan omzet penjualan yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga dan ekonomi Desa Buncitan. Metode pelaksanaan pada pengabdian kepada masyarakat ini terbagi dalam enam tahapan yaitu orientasi, identifikasi masalah, analisis kebutuhan, persiapan, pelatihan, dan pendampingan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendampingan pengembangan bisnis UMKM dengan menerapkan strategi pemasaran digital agar terjadi peningkatan omzet penjualan sehingga memberdayakan dan memandirikan kaum perempuan dalam bidang ekonomi. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh kegiatan berhasil terlaksana dengan baik dan lancar dimana pelaku UMKM telah mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusias sehingga terjadi peningkatan pada lima aspek, yaitu: 1) produksi, berupa peningkatan kualitas proses produksi dan label standar BPOM, 2) pemasaran, berupa merek dan logo, serta penerapan digital marketing, 3) keuangan, berupa pemisahan modal usaha dan peningkatan omzet penjualan, 4) teknologi informasi, berupa penggunaan QRIS serta pemanfaatan social media marketing dan marketplace, dan 5) sumber daya manusia, berupa kerjasama dengan rekanan usaha. Sebanyak 11 UMKM (91,67%) mengalami peningkatan omzet penjualan antara 4%-22% dan 1 UMKM (8,33%) mengalami kegagalan karena faktor non-teknis.
Downloads
Downloads
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Society : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.