Edukasi Tanggap Bencana Pada Masyarakat Di Desa Slahung Kabupaten Ponorogo
DOI:
https://doi.org/10.37802/society.v1i1.94Keywords:
Edukasi Tanggap Bencana, Potensi Bencana, MasyarakatAbstract
Desa Slahung merupakan salah satu desa di Kabupaten Ponorogo yang wilayahnya lebih dari 66,65% berupa perbukitan/pegunungan dengan kemiringan antara 30–85 derajat. Dengan kondisi geografi tersebut, wilayah ini dikategorikan sebagai desa yang rawan terhadap bencana longsor. Bencana longsor terakhir kali terjadi pada bulan februari – maret 2018 yang mengakibatkan satu rumah rusah berat dan 20 rumah rusak ringan serta 141 penduduk harus mengungsi. Ancaman bencana longsor saat ini semakin besar terjadi seiring pemanfaatan lahan yang tidak optimal. Hutan-hutan rakyat berubah menjadi lahan pertanian yang memanfaatkan lereng-lereng. Selain itu sistem drainase permukaan tanah yang kurang baik sehingga seluruh air hujan maupun limbah rumah tangga tidak terserap optimal. Kondisi ini diperparah dengan penataan pemukiman yang buruk. Warga masyarakat tidak mempertimbangkan kemiringan lahan, retakan, maupun jalur aliran air ketika membangun rumah. Mereka hanya berorientasi pada pembangunan tempat tinggal dengan memanfaatkan lahan yang ada. Tujuan dari program ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang potensi bencana yang bisa terjadi, upaya yang harus dilakukan untuk menghindari jatuhnya banyak korban jiwa maupun harta benda serta pengenalan jalur evakuasi sekaligus melakukan praktek evakuasi apabila sewaktu-waktu bencana akan terjadi.
Downloads
Downloads
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Society
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.